Tim Penyidik Kejari Buleleng Geledah Kantor LPD Anturan

    Tim Penyidik Kejari Buleleng Geledah Kantor LPD Anturan
    Tim penyidik kejari buleleng geledah kantor lpd anturan

    BULELENG - Sehari sebelum penggeladahan, NAW mengakui adanya dokumen kredit atas namanya senilai 135 Miliar.

    Berkaitan dengan adanya keterangan dari tersangka NAW pada Rabu tanggal 3 Agustus 2022 mengenai adanya dokumen kredit atas namanya yang nilainya fantastis. Pada hari ini, Kamis tanggal 4 Agustus 2022 sekitar pukul 11.00 Wita Penyidik pada Kejaksaan Negeri Buleleng melakukan upaya penggeledahan di LPD Anturan. Penggeledahan dilakukan dengan maksud untuk mencari bukti-bukti yang terkait dengan asuransi Jiwasraya beberapa sertifikat SHM milik LPD Anturan yang belum ditemukan, serta dokumen kredit yang dinilai berkisar 135 miliar tersebut. 

    Penggeledahan juga mengikutsertakan tersangka dan penasehat hukumnya, yang bersangkutan juga menunjukkan letak dan posisi dokumen-dokumen dimaksud. Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Buleleng yang berjumlah 8 (delapan) orang melakukan penggeledahan didampingi oleh Kalian Adat Desa Anturan serta Perbekel Desa Anturan. Penggeledahan yang berlangsung selama 4 jam di LPD Anturan berhasil mengamankan beberapa dokumen terkait asuransi, kredit, dan sertifikat. 

    Menjadi hal yang menarik saat penyidik menemukan dokumen, ternyata seluruh karyawan dijamin oleh Asuransi Jiwasraya yang mana sumber pembayarannya berasal dari kas LPD Anturan. Serta juga ditemukan beberapa dokumen asuransi atas nama pengurus LPD Anturan pada perusahaan asuransi Sun Life. Untuk Sertifikat milik LPD Anturan yang berhasil diamankan justru Penyidik dapatkan dari Kalian Adat Desa Anturan yang menyerahkan sertifikat SHM tersebut kepada Penyidik, yang mana SHM tersebut berlokasi di Desa Anturan tepatnya di depan SD 2 Anturan dan sudah beralih nama menjadi kepemilikan Desa Adat Anturan yang sebelumnya SHM tersebut adalah milik LPD Anturan atas nama tersangka NAW selaku Ketua LPD Anturan.

    Begitu juga terhadap dokumen yang berkaitan dengan kredit akumulatif yang diakui oleh tersangka NAW dengan nilai 135 Miliar di Tahun 2019, justru Penyidik Kejari Buleleng menemukan kredit akumulatif tanpa jaminan tersebut senilai 141 Miliar di Tahun 2020. Selanjutnya Penyidik Kejaksaan Negeri Buleleng melakukan penyitaan dokumen yang berkaitan dengan pinjaman senilai 141 Miliar tersebut. Hasil penyitaan sebanyak 21 bendel dokumen diamankan oleh Penyidik yang langsung dibuatkan berita acara penyitaan, guna memperkuat bukti dalam berkas perkara. Penggeledahan berakhir pukul 14.20 Wita, dan kegiatan penggeledahan oleh Penyidik Kejari Buleleng berjalan dengan aman dan lancar.

    Di hari yang sama sebelum melakukan penggeledahan sekitar pukul 09.00 pagi seorang pengurus LPD Anturan yang berstatus sebagai analis kredit datang kepada Penyidik Kejaksaan Negeri Buleleng dengan maksud mengembalikan uang reward yang ia terima.

    Pengurus yang berinisial GB mengembalikan uang reward dengan cara mencicil dan pada hari ini yang bersangkutan menyerahkan uang sejumlah Rp. 37.750.000 (Tiga Puluh Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dari uang reward secara keseluruhan yang ia terima sebesar Rp. 217.750.000, - (Dua Ratus Tujuh Belas Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), sehingga yang bersangkutan masih menunggak uang reward senilai Rp. 180.000.000, - (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah), atas tunggakan tersebut yang bersangkutan bersedia sesegera mungkin mengembalikan kepada Penyidik pada Kejaksaan Negeri Buleleng. (Mga)

    buleleng bali
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Monitoring Perkembangan Hewan Ternak...

    Artikel Berikutnya

    Danramil Banjar : Bangkitkan Budaya Gotong...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami